Rabu, 13 April 2016

Review Film The Giver


The Giver merupakan film sosial fiksi ilmiah yang disutradarai oleh Phillip Noyce. Film ini berkisah tentang seorang anak laki-laki bernama Jonas (Brenton Thwaites) yang pada umurnya ke 16 tidak mengetahui karir apa yang ia inginkan didalam komunitas. Dimana saat hari kelulusannya, semua anak-anak akan ditugaskan atau dipekerjakan disalah satu bidang. Termasuk sahabat-sahabatnya yaitu Asher (Cameron Monaghan) dan Fiona (Odeya Rush). Semua orang dipanggil dan diberikan pekerjaannya masing-masing, Fiona menjadi perawat dan Asher menjadi Pilot. Pada akhir kelulusan, akhirnya Jonas dipanggil dan diberikan sebuah pekerjaan yang hanya ada 1 dikomunitas dan diberikan untuk generasi berikutnya yaitu Penerima Memori, yang nantinya jika ada penerusnya akan menjadi Pemberi (The Giver). Keesokan harinya, Jonas berangkat menuju tempat The Giver untuk memulai pekerjaanya. Sampailah Jonas bertemu dengan The Giver (Jeff Bridges). Sebagai Penerima Memori, Jonas tidak diperbolehkan menceritakan apa yang ia pelajari sat menerima memori kepada siapapun. Penerima Memori ini merupakan tugas yang diberikan untuk memberikan nasehat kepada petinggi komunitas akan pelajaran dari masa lalu. Dimana pada sebelum dibuatnya komunitas ini, masyarakatnya dilumpuhkan memori atas masa lalu, sehingga dapat menjalankan hidupnya saat ini dengan keadaan damai yang dirancang oleh petinggi komunitas. 

Didalam komunitas tersebut, semua anak yang baru lahir dan tidak setara dengan berat dan panjang ukuran seharusnya akan di suntik mati, atau yang mereka sebut Elsewhere. Mereka berpikir bahwa tempat tersebut merupakan tempat untuk kehidupan yang lebih baik bagi anak-anak tersebut tanpa mengetahui bahwa hal tersebut membuat mereka mati. Ayah Jonas (Alexander SkarsgĂ„rd) membawa anak bayi dari Klinik untuk dirawat, Jonas memanngilnya Gabriella (Gaby). Gaby memiliki tanda lahir yang sama dengan Jonas, yaitu tanda menjadi potensial menjadi penerima memori. Hal itu membuat Jonas berbagi banyak cerita dengan Gaby hanya dengan menggandeng tangannya. 



Seiring dengan jalnnya waktu, Jonas menerima memori yang sedih, senang, namun untuk pertama kainya menerima memori tentang kejahatan dan peperangan, pertengkaran. Dan dia juga baru mengetahui bahwa anak dari The Giver juga merupakan Penerima Memori yang bunuh diri akibat melihat pertengkaran tersebut. Jonas juga mengetahui tentang Elsewhere. Setelah kejadian itu, dia menemui Fiona untuk memberikan semuanya dan memberi peringatan kepada Fiona. Gaby ternyata akan dibawa ke Elsewhere oleh ayahnya. Mendengar hal itu, Jonas membawa kabur Gaby untuk pergi keluar komunitas, kehidupan yang nyata. Saat diperjalanan Asher mencoba menghentikan aksinya tapi Jonas malah meninju dan meninggalkan Asher ditaman rumah. Sampainya di The Giver , dia memberikan peta untuk menuju luar komunitas. Melihat Fiona yang bersekongkolan dengan Jonas, Fiona oun ditahan para tetua dan akan disuntikan mati. Namun, Jonas sudah terlebih dulu melewati perbatasan komunitas yang menghancurkan perbatasan memori, yang membuat semua orang mengingat semuanya yang terjadi. Diakhir film, Jonas dan Gaby menemukan sebuah rumah ditengah-tengah hutan.


Review

Film ini sangat bagus dijadikan cerminan akan masa depan. Dimana mungkin nantinya untuk mendapatkan perdamaian orang-orang dilumpuhkan ingatannya dan direncanakan semua kehidupannya oleh para tetua. Hanya diberikan Kesenangan, Disiplin, dan Keseimbangan. Namun, dengan semua itu adanya sesuatu yang terlewatkan dan ketidakadilan yang harusnya dialami oleh semua orang. Dengan film-film yang banyak bermunculan saat ini yang memprediksi bagaimana masa depan akan terjadi seperti mengarahkan apa yang ingin terjadi. Semua ditempatkan pada pekerjaan dan bidangnya masing-masing. Manusia tidak diberikan kesempatan untuk merasa sedih bahkan terluka. Mereka hanya dapat menerima kegembiraan dan kesenangan. Hal itu untuk menurunkan tingkat adanya pertengkaran dan peperangan. Bahkan setiap harinya mereka diberikan injeksi ditangan agar diberikan ketenangan dan fokus untuk tetap merasa senang. gambaran tentang Elsewhere benar-benar membuat manusia terlihat tak berperasaan, tidak mempedulikan kematian. Tidak mengetahui adanya perbedaan yang benar-benar nyata. mungkin memang benar nantinya masa depan, semua orang akan memikirkan diri mereka sendiri, kebersamaan akan berkurang dan kepedulian pun berkurang. 

Referensi :

https://en.wikipedia.org/wiki/The_Giver_(film) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar