Film “The Duff”
dirilis pada 20 Februari 2015, yang disutradarai oleh Ari Sandel dan di tulis
oleh Josh A. Cagan. Film tersebut didistrubusikan oleh Lionsgate dan CBS Films,
juga di produksi oleh Vast Entertaiment.
JALAN CERITA
Film ini menceritakan tentang Bianca (Mae Whitman) yang
memiliki dua sahabat yaitu Jessica “Jess” Harris (Skyler Samuels) dan Casey Cordero(Bianca
Santos). Mereka bersahabat sejak kecil sampai masa SMA ini mereka berada di
satu sekolah Maloy High School. Di
SMA tersebut Jess dan Casey menjadi gadis populer sedangkan Bianca tidak sama
populernya dengan mereka. Namun, Bianca diam-diam menyukai Toby Tucker (Nick
Eversman) seorang pemain gitar di SMAnya. Bianca pun mengambil kesempatan untuk
datang ke pesta yang diadakan oleh Madison (Bella Thorne), gadis populer dan
licik yang juga menjadi mantan pacar dari tetangganya yaitu Wesley “Wes” Rush
(Robbie Amell). Tetapi apa yang di ekspektasikan oleh Bianca sangat berbanding
terbalik dengan kenyataan. Wes menyatakan bahwa Bianca adalah “The Duff” (Designated Ugly Fat Friend) diantara
Jess dan Casey. Dia menjelaskan bahwa Duff
tidak selalu harus gendut atau jelek, tetapi menjadi orang yang kurang populer
dan bergaul diantara geng atau grup sosialnya dan bergaul dengan orang-orang
populer agar menjadi salah satu dari mereka. Bianca pun merasa terhina, namun
berpikir bahwa apa yang dikatakan Wes itu benar dengan melihat foto-foto masa
kecilnya dengan Jess dan Casey sampai sekarang. Dan menyadari bahwa orang-orang
disekolahnya mendekati Bianca hanya untuk mendapatkan informasi mengenai Jess
dan Bianca. Setelah kejadian itu pun Bianca langsung memutuskan hubungan
pertemanannya dengan Jess dan Casey.
Suatu hari, Bianca tidak sengaja mendengar bahwa Wes akan
dikeluarkan dari tim football nya oleh Bapak Arthur, guru sains nya, yang
artinya akan kehilangan beasiswa football nya jika tidak dapat lulus dari ujian
tengah semester sains. Setelah itu, Bianca menemui Wes untuk bertukar
kesepakatan, Wes mengajari Bainca untuk bisa berhenti menjadi Duff dan Bianca akan mengajari Wes agar
lulus dari sains. Hal pertama yang dilakukan Wes adalah mengajak Bianca membeli
pakaian baru, dan bercanda-canda seakan-akan patung pakaian adalah Toby Tucker.
Madison yang cemburu membuat video lelucon yang akan mempermalukan Bianca.
Setelah video tersebut tersebar luas, Wes membuat Bianca tidak memperdulikan
video tersebut dan langsung menyatakan perasaanya kepada Toby. Toby pun
menghargai pernyataan Bianca dan mengajaknya makan malam dirumahnya. Keesokan
harinya, Bianca mengajak Wess ketempat favoritnya dihutan setelah mendengar
orang tua Wess bertengkar.
Hari Jumat pun tiba, setelah berada dirumah Toby, Bianca
tidak menyangka bahwa Toby mengundangnya datang kerumah hanya untuk mendapatkan
informasi mengenai Jess dan Casey. Setelah kecewa dan patah hati, Bianca pun
lari untuk bersedih di tempat favoritnya yang ternyata ditempati oleh Madison
dan Wess yang sedang berbaikan. Hal tersebut menambah kekesalan bagi Bianca dan
memutuskan pertemanan dengan Wess dan Toby. Setelah itu, Bianca merasa bersalah
dan menjalin pertemanan kembali dengan Jess dan Casey dan menjelaskan semuanya.
Akhirnya Jess dan Casey berusaha agar Bianca datang ke homecoming dance dan mendandani Bianca. Disana, Bianca menyatakan
perasaannya kepada Wess, namun Wess sudah berbaikan dengan Madison. Saat
Madison menghampiri Bianca, Bianca pun berkata bahwa kita semua adalah duff dan seharusnya kita harusnya jujur
dan percaya diri pada diri kita sendiri. Setelah itu, Madison dinobatkan menjadi
Ratu Prom dan Wess juga dinobatkan
menjadi Raja Prom, namun Wess
menolaknya dan menghampiri Bianca untuk menerima cintanya. Setelah kejadian
itu, Bianca menulis artikel mengenai homecoming
dance yang dialaminya. Yang ternyata
menghasilkan efek positif pada lingkungan sosialnya.
REVIEW
Alur cerita dan karakter Bianca yang menyenangkan sangat menghibur
dan tidak membosankan penonton. Didalam cerita tersebut juga terdapat romansa
yang dapat dinikmati para remaja. Cerita ini sangat bagus karena dapat menyelipkan
pesan yang edukatif kepada psikologi dan mengesankan untuk para remaja. Pesan yang
edukatif tersebut yaitu cerita ini dapat memotivasi mereka yang dibully,
diolok-olok dan tidak dihargai oleh lingkungan sosialnya. Mereka dikucilkan
karena dianggap tidak sesuai dengan grup sosialnya. Padahal diusia remaja itu
sangat labil bagi mereka untuk berpikir dan mengungkapkan perasaan juga sikap
kepribadiannya. Dimana mereka masih mencari jati diri. Sehingga olokan dan
bully tidak akan membantu meningkatkan kepercayaan diri dan status sosial
dilingkungannya.
Mereka yang populer juga belum tentu menjadi orang yang baik
dilingkungannya. Perbuatan apapun yang dilakukan orang licik akan jatuh
berbalik kepadanya. Dan mereka yang tidak menjadi dirinya sendiri tidak akan
nyaman dan bertahan dilingkungan sosialnya. Pasti banyak dikalangan anak remaja
yang merasa seperti yang di rasakan Bianca yaitu seperti menjadi orang ketiga
atau bahkan merasa tidak sesuai dengan grup sosialnya. Padahal sesungguhnya itu
hanya pikiran atau sugesti, atau bahkan perkataan yang belum tentu benar dari
orang lain yang membuat diri kita sendiri terperangkap dalam kata tersebut. Hal
tersebut memicu mereka untuk mengurangi rasa kepercayaan diri saat berada di
lingkungan sosial dan jika berada lama dipikiran kita akan menarik diri kita
sendiri dari lingkungan sosial.
Yang dilakukan Bianca sangat patut diikuti, yaitu mencari
cara untuk menghilangkan sebutan duff untuk
dirinya dan kembali menjadi dirinya semula untuk mencapai kepercayaan dirinya
kembali, atau bahkan bisa dibilang mengarahkan jatidirinya sesuai dengan apa
adanya. Dan juga untuk mengutarakan perasaan sesungguhnya kepada teman terdekat
akan memulihkan kepercayaan diri dan kepercayaan yang sudah tumbuh didalam
lingkungan sosial. Dan hal lainnya yang patut untuk diperlajari adalah kerja keras
dan proses. Dimana Bianca berusaha untuk dapat bergaul dan bisa berani
berbicara dengan orang lain. Dan semua proses itu tidak membuahkan hasil dengan
cepat. Dengan awal yang memalukan Bianca berbicara dengan orang asing, sampai
akhirnya bisa berbicara langsung dengan Toby.
Jadi menurut saya, inti dari cerita ini adalah untuk berani
bersikap dan melawan sebuah kata yang dalam mengurung kita pada sesuatu yang
belum tentu benar adanya. Apa yang orang lain bilang tentang diri kita, belum
tentu benar kalau mereka belum benar-benar mengetahui sikap dan kepribadian
kita sendiri. Jangan biarkan kata-kata orang lain menyakiti diri kita dan
mengurangi rasa kepercayaan diri, karena kepercayaan diri merupakan kunci dari
kehidupan didalam lingkungan sosial.
Atika Rahma
Referensi :
https://en.wikipedia.org/wiki/The_Duff
Images : Google The Duff
Tidak ada komentar:
Posting Komentar