Senin, 14 Maret 2016

Film The Duff Review


Film “The Duff” dirilis pada 20 Februari 2015, yang disutradarai oleh Ari Sandel dan di tulis oleh Josh A. Cagan. Film tersebut didistrubusikan oleh Lionsgate dan CBS Films, juga di produksi oleh Vast Entertaiment.

JALAN CERITA 

Film ini menceritakan tentang Bianca (Mae Whitman) yang memiliki dua sahabat yaitu Jessica “Jess” Harris  (Skyler Samuels) dan Casey Cordero(Bianca Santos). Mereka bersahabat sejak kecil sampai masa SMA ini mereka berada di satu sekolah Maloy High School. Di SMA tersebut Jess dan Casey menjadi gadis populer sedangkan Bianca tidak sama populernya dengan mereka. Namun, Bianca diam-diam menyukai Toby Tucker (Nick Eversman) seorang pemain gitar di SMAnya. Bianca pun mengambil kesempatan untuk datang ke pesta yang diadakan oleh Madison (Bella Thorne), gadis populer dan licik yang juga menjadi mantan pacar dari tetangganya yaitu Wesley “Wes” Rush (Robbie Amell). Tetapi apa yang di ekspektasikan oleh Bianca sangat berbanding terbalik dengan kenyataan. Wes menyatakan bahwa Bianca adalah “The Duff” (Designated Ugly Fat Friend) diantara Jess dan Casey. Dia menjelaskan bahwa Duff tidak selalu harus gendut atau jelek, tetapi menjadi orang yang kurang populer dan bergaul diantara geng atau grup sosialnya dan bergaul dengan orang-orang populer agar menjadi salah satu dari mereka. Bianca pun merasa terhina, namun berpikir bahwa apa yang dikatakan Wes itu benar dengan melihat foto-foto masa kecilnya dengan Jess dan Casey sampai sekarang. Dan menyadari bahwa orang-orang disekolahnya mendekati Bianca hanya untuk mendapatkan informasi mengenai Jess dan Bianca. Setelah kejadian itu pun Bianca langsung memutuskan hubungan pertemanannya dengan Jess dan Casey.





Suatu hari, Bianca tidak sengaja mendengar bahwa Wes akan dikeluarkan dari tim football nya oleh Bapak Arthur, guru sains nya, yang artinya akan kehilangan beasiswa football nya jika tidak dapat lulus dari ujian tengah semester sains. Setelah itu, Bianca menemui Wes untuk bertukar kesepakatan, Wes mengajari Bainca untuk bisa berhenti menjadi Duff dan Bianca akan mengajari Wes agar lulus dari sains. Hal pertama yang dilakukan Wes adalah mengajak Bianca membeli pakaian baru, dan bercanda-canda seakan-akan patung pakaian adalah Toby Tucker. Madison yang cemburu membuat video lelucon yang akan mempermalukan Bianca. Setelah video tersebut tersebar luas, Wes membuat Bianca tidak memperdulikan video tersebut dan langsung menyatakan perasaanya kepada Toby. Toby pun menghargai pernyataan Bianca dan mengajaknya makan malam dirumahnya. Keesokan harinya, Bianca mengajak Wess ketempat favoritnya dihutan setelah mendengar orang tua Wess bertengkar.


Hari Jumat pun tiba, setelah berada dirumah Toby, Bianca tidak menyangka bahwa Toby mengundangnya datang kerumah hanya untuk mendapatkan informasi mengenai Jess dan Casey. Setelah kecewa dan patah hati, Bianca pun lari untuk bersedih di tempat favoritnya yang ternyata ditempati oleh Madison dan Wess yang sedang berbaikan. Hal tersebut menambah kekesalan bagi Bianca dan memutuskan pertemanan dengan Wess dan Toby. Setelah itu, Bianca merasa bersalah dan menjalin pertemanan kembali dengan Jess dan Casey dan menjelaskan semuanya. Akhirnya Jess dan Casey berusaha agar Bianca datang ke homecoming dance dan mendandani Bianca. Disana, Bianca menyatakan perasaannya kepada Wess, namun Wess sudah berbaikan dengan Madison. Saat Madison menghampiri Bianca, Bianca pun berkata bahwa kita semua adalah duff dan seharusnya kita harusnya jujur dan percaya diri pada diri kita sendiri. Setelah itu, Madison dinobatkan menjadi Ratu Prom dan Wess juga dinobatkan menjadi Raja Prom, namun Wess menolaknya dan menghampiri Bianca untuk menerima cintanya. Setelah kejadian itu, Bianca menulis artikel mengenai homecoming dance  yang dialaminya. Yang ternyata menghasilkan efek positif pada lingkungan sosialnya.



REVIEW 

Alur cerita dan karakter Bianca yang menyenangkan sangat menghibur dan tidak membosankan penonton. Didalam cerita tersebut juga terdapat romansa yang dapat dinikmati para remaja. Cerita ini sangat bagus karena dapat menyelipkan pesan yang edukatif kepada psikologi dan mengesankan untuk para remaja. Pesan yang edukatif tersebut yaitu cerita ini dapat memotivasi mereka yang dibully, diolok-olok dan tidak dihargai oleh lingkungan sosialnya. Mereka dikucilkan karena dianggap tidak sesuai dengan grup sosialnya. Padahal diusia remaja itu sangat labil bagi mereka untuk berpikir dan mengungkapkan perasaan juga sikap kepribadiannya. Dimana mereka masih mencari jati diri. Sehingga olokan dan bully tidak akan membantu meningkatkan kepercayaan diri dan status sosial dilingkungannya.

Mereka yang populer juga belum tentu menjadi orang yang baik dilingkungannya. Perbuatan apapun yang dilakukan orang licik akan jatuh berbalik kepadanya. Dan mereka yang tidak menjadi dirinya sendiri tidak akan nyaman dan bertahan dilingkungan sosialnya. Pasti banyak dikalangan anak remaja yang merasa seperti yang di rasakan Bianca yaitu seperti menjadi orang ketiga atau bahkan merasa tidak sesuai dengan grup sosialnya. Padahal sesungguhnya itu hanya pikiran atau sugesti, atau bahkan perkataan yang belum tentu benar dari orang lain yang membuat diri kita sendiri terperangkap dalam kata tersebut. Hal tersebut memicu mereka untuk mengurangi rasa kepercayaan diri saat berada di lingkungan sosial dan jika berada lama dipikiran kita akan menarik diri kita sendiri dari lingkungan sosial.

Yang dilakukan Bianca sangat patut diikuti, yaitu mencari cara untuk menghilangkan sebutan duff untuk dirinya dan kembali menjadi dirinya semula untuk mencapai kepercayaan dirinya kembali, atau bahkan bisa dibilang mengarahkan jatidirinya sesuai dengan apa adanya. Dan juga untuk mengutarakan perasaan sesungguhnya kepada teman terdekat akan memulihkan kepercayaan diri dan kepercayaan yang sudah tumbuh didalam lingkungan sosial. Dan hal lainnya yang patut untuk diperlajari adalah kerja keras dan proses. Dimana Bianca berusaha untuk dapat bergaul dan bisa berani berbicara dengan orang lain. Dan semua proses itu tidak membuahkan hasil dengan cepat. Dengan awal yang memalukan Bianca berbicara dengan orang asing, sampai akhirnya bisa berbicara langsung dengan Toby.

Jadi menurut saya, inti dari cerita ini adalah untuk berani bersikap dan melawan sebuah kata yang dalam mengurung kita pada sesuatu yang belum tentu benar adanya. Apa yang orang lain bilang tentang diri kita, belum tentu benar kalau mereka belum benar-benar mengetahui sikap dan kepribadian kita sendiri. Jangan biarkan kata-kata orang lain menyakiti diri kita dan mengurangi rasa kepercayaan diri, karena kepercayaan diri merupakan kunci dari kehidupan didalam lingkungan sosial.

Atika Rahma

Referensi :

https://en.wikipedia.org/wiki/The_Duff
Images : Google The Duff

Tidak ada komentar:

Posting Komentar